يُدَبِّرُ
الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ
كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ (5)
Assajadah ayat (5)
وَيَسْتَعْجِلُونَكَ
بِالْعَذَابِ وَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ وَعْدَهُ وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ
كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ (47)
Al haj ayat 47
Sedangkan berdasarkan pendekatan
Dalam al-Quran, perbedaan waktu (waktu dunia dengan waktu akhirat) itu bisa
dilihat dalam surat as-Sajadah ayat 5:
“Dia mengatur urusan dari langit ke
bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya
(lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”.
Jadi, dalam ayat tersebut
disampaikan bahwa: perbandingan waktu dunia dengan waktu akhirat itu "satu
hari di akhirat sama dengan 1000 tahun di dunia". Sungguh, suatu waktu
yang sangat lama dan berbeda sangat tajam, hingga wajarlah jika Allah swt
bersumpah demi waktu.
Dan kalau kita bandingkan dengan
umur kita hidup di dunia ini dengan waktu di akhirat, dan kita ambil nilai
rata-rata usia hidup manusia pada saat ini (yaitu berkisar umur 60-an tahun),
atau kita ambil contoh dari Rasulullah Saw yang hidup sampai usia 63 tahun,
maka usia kita hidup di dunia ini hanya 1,5 jam waktu akhirat. Subhanallah….
maka usia kita hidup di dunia ini hanya 1,5 jam waktu akhirat. Subhanallah….
Mari kita sama-sama belajar
menghitung:
1.000 tahun di dunia = 1 hari di
akhirat.
24 jam akhirat = 1.000 tahun dunia.
12 jam akhirat = 500 tahun dunia.
6 jam akhirat = 250 tahun dunia.
3 jam akhirat = 125 tahun dunia.
1,5 jam akhirat = 62,5 tahun dunia.
Hasilnya, ternyata dunia yang sering
kita banggakan selama ini, dimana di dalamnya kita berlomba-lomba untuk saling
membunuh, menipu, mendhalimi, menyakiti, membohongi, korupsi, selingkuh,
berzina, dll, ini hanya bernilai 1,5 jam saja di akhirat.
Selain itu, jika jangka waktu usia
kita rata-rata 63 tahun dan waktu yang kita gunakan untuk tidur atau
beristirahat adalah 8 jam sehari (sepertiga dari waktu sehari, 24 jam), maka
waktu yang kita gunakan untuk tidur adalah 21 tahun. Jadi, kalau 63 tahun
dikurangi waktu tidur 21 tahun, maka hidup kita ini hanya 42 tahun atau satu
jam saja waktu akhirat.
Dan... Kalaupun setiap hari kita
menunaikan shalat wajib 5 waktu (seandainya setiap satu waktu untuk shalat itu
5 menit), maka:
5 x 5 = 25 menit.
Dalam 1 hari, kita menghadap kepada
ALLAH (shalat) hanya 25 menit saja. Dalam 1 minggu berarti 175 menit. Dalam 1
bulan berarti 700 menit. Dan dalam setahun berarti sekitar 8400 menit (140
jam).
Jika kita mati umur 63 tahun, berapa
menitkah waktu yang kita gunakan untuk menghadap (beribadah) kepada Allah swt?
Oke, mari kita belajar menghitung
lagi...
ILUSTRASI:
63 tahun waktu hidup normal.
(Sekedar info, sholat kita yang
diterima (syah) adalah saat kita sudah baligh. Usia baligh mungkin sekitar umur
13 tahun).
63 - 13 = 50 tahun.
Jadi,
50 tahun x 140 jam = 7000 jam.
7000 jam = 292 hari.
292 hari = 9 bulan.
Maa Syaa Allah...
Seandainya kita diberi umur 63
tahun, dan seandainya kita rajin shalat 5 waktu tanpa henti, ternyata kalau
dihitung-hitung menggunakan matematika dunia, maka bisa disimpulkan bahwa: dari
umur 63 tahun yang kita punya, kita hanya punya waktu 9 bulan untuk beribadah
kepada Allah swt.
No comments:
Post a Comment