Mungkin selama ini kita mengenal Nabi Ibrahim hanya melalui kisah-kisah singkatnya bersama Ismail. Dan untuk mengenalnya lebih dalam, kali ini kita akan bertanya kepada Dzat yang paling mengenalnya. Siapa lagi kalau bukan Penciptanya, yaitu Allah swt.
Bagaimana Allah menceritakan Nabi Ibrahim dalam Al-Qur’an?
1. Allah telah memberikan kesempurnaan dalam bentuk bimbingan kepada Nabi Ibrahim sejak beliau masih kecil.
وَلَقَدْ آتَيْنَا إِبْرَاهِيمَ رُشْدَهُ مِن قَبْلُ وَكُنَّا بِه عَالِمِينَ -٥١-
“Dan sungguh, sebelum dia (Musa dan Harun) telah Kami Berikan kepada Ibrahim petunjuk, dan Kami telah Mengetahui dia.”
(Al-Anbiya’ 51)
(Al-Anbiya’ 51)
2. Allah telah memilih beliau di dunia dengan kehidupan yang sempurna. Dengan mengabadikan seluruh perjuangannya dengan penuh penghormatan. Kemudian diberi jaminan di akhirat bersama orang-orang yang sholeh.
وَلَقَدِ اصْطَفَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا وَإِنَّهُ فِي الآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ -١٣٠-
“Dan sungguh, Kami telah Memilihnya (Ibrahim) di dunia ini. Dan sesungguhnya di akhirat dia termasuk orang-orang saleh.”
(Al-Baqarah 130)
(Al-Baqarah 130)
3. Ibrahim adalah hamba yang telah tunduk dan pasrah hanya kepada Allah swt. Dan tidak pernah tunduk kepada selain-Nya.
إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ -١٣١-
(Ingatlah) ketika Tuhan Berfirman
kepadanya (Ibrahim), “Berserah dirilah!” Dia menjawab, “Aku berserah
diri kepada Tuhan seluruh alam.”
(Al-Baqarah 131)
(Al-Baqarah 131)
4. Ibrahim adalah hamba yang menghadapkan wajahnya hanya pada Allah dan tak pernah sekalipun berpaling dari-Nya.
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفاً وَمَا أَنَاْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ -٧٩-
“Aku hadapkan wajahku kepada (Allah)
yang Menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan (mengikuti)
agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik.”
(Al-An’am 79)
(Al-An’am 79)
5. Ibrahim termasuk Nabi yang dibukakan rahasia langit dan bumi oleh Allah swt.
وَكَذَلِكَ نُرِي إِبْرَاهِيمَ مَلَكُوتَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَلِيَكُونَ مِنَ الْمُوقِنِينَ -٧٥-
“Dan demikianlah Kami Memperlihatkan
kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan
agar dia termasuk orang-orang yang yakin.”
(Al-An’am 75)
(Al-An’am 75)
6. Ibrahim adalah hamba yang memperoleh gelar Kholilullah (Kekasih Allah).
وَاتَّخَذَ اللّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلاً -١٢٥-
“Dan Allah telah Memilih Ibrahim menjadi kekasih(-Nya).”
(An-Nisa’ 125)
(An-Nisa’ 125)
7. Ibrahim adalah hamba yang selalu melaksanakan perintah Allah dengan sempurna.
وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّى -٣٧-
“Dan Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji.”
(An-Najm 37)
(An-Najm 37)
8. Ibrahim adalah Nabi yang diberi Hikmah.
فَقَدْ آتَيْنَا آلَ إِبْرَاهِيمَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَآتَيْنَاهُم مُّلْكاً عَظِيماً -٥٤-
“Sungguh, Kami telah Memberikan Kitab
dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah Memberikan kepada
mereka kerajaan (kekuasaan) yang besar.”
(An-Nisa’ 54)
(An-Nisa’ 54)
9. Ibrahim adalah salah satu Nabi Ulul Azmi.
وَإِذْ أَخَذْنَا مِنَ النَّبِيِّينَ مِيثَاقَهُمْ وَمِنكَ وَمِن نُّوحٍ وَإِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ -٧-
“Dan (ingatlah) ketika Kami Mengambil
perjanjian dari para nabi dan dari engkau (sendiri), dari Nuh, Ibrahim,
Musa, dan ‘Isa putra Maryam.”
(Al-Ahzab 7)
(Al-Ahzab 7)
10. Kalimat tauhid selalu dibawa dan ditegakkan oleh Dzurriyah (keturunan) Nabi Ibrahim as.
وَجَعَلَهَا كَلِمَةً بَاقِيَةً فِي عَقِبِهِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ -٢٨-
“Dan (Ibrahim) menjadikan (kalimat
tauhid) itu kalimat yang kekal pada keturunannya agar mereka kembali
(kepada kalimat tauhid itu).”
(Az-Zukhruf 28)
(Az-Zukhruf 28)
11. Ibrahim adalah manusia yang akan dikenang sepanjang masa.
وَاجْعَل لِّي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ -٨٤-
“Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang -orang (yang datang) kemudian.”
(Asy-Syuara’ 84)
(Asy-Syuara’ 84)
12. Ibrahim adalah Nabi yang kehidupannya diabadikan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan agama Islam pun dinisbatkan kepadanya.
مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمينَ مِن قَبْلُ -٧٨-
“(Ikutilah) agama nenek moyangmu Ibrahim. Dia (Allah) telah Menamakan kamu orang-orang Muslim sejak dahulu.”
(Al-Hajj 78)
(Al-Hajj 78)
13. Allah Jadikan Maqom Ibrahim sebagai tempat solat.
وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْناً وَاتَّخِذُواْ مِن مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى -١٢٥-
“Dan (ingatlah), ketika Kami
Menjadikan rumah (Ka‘bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi
manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat shalat.”
(Al-Baqarah 125)
(Al-Baqarah 125)
14. Allah Jadikan Manasik Haji sebagai sarana untuk mengabadikan kehidupan Nabi Ibrahim agar umat Muhammad saw tidak pernah terpisah dari bapak para Nabi.
رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا -١٢٨-
“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang
yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang
berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan
ibadah (haji) kami.”
(Al-Baqarah 128)
(Al-Baqarah 128)
15. Diutusnya Nabi Muhammad saw juga termasuk dari doa Nabi Ibrahim agar Allah mengutus seorang Nabi di tempat ini (Ka’bah).
رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ -١٢٩-
“Ya Tuhan kami, utuslah di tengah
mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan
kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada
mereka, dan menyucikan mereka.”
(Al-Baqarah 129)
(Al-Baqarah 129)
16. Allah jadikan tolak ukur orang berakal adalah mereka yang mau mengikuti jalan Nabi Ibrahim as.
وَمَن يَرْغَبُ عَن مِّلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلاَّ مَن سَفِهَ نَفْسَهُ -١٣٠-
“Dan orang yang membenci agama Ibrahim, hanyalah orang yang memperbodoh dirinya sendiri.”
(Al-Baqarah 130)
(Al-Baqarah 130)
17. Orang yang paling dekat dengan Nabi Ibrahim adalah Nabi Muhammad saw. Dan yang paling layak disebut pengikut Ibrahim adalah para pengikut dizamannya dan para pengikut Rasulullah saw.
إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَـذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آمَنُواْ -٦٨-
“Orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang yang mengikutinya, dan Nabi ini (Muhammad), dan orang yang beriman.”
(Ali Imran 68)
(Ali Imran 68)
17 poin ini adalah sekelumit yang bisa kita ambil dari ayat-ayat Al-Qur’an yang mengenalkan kita tentang keagungan dan kemuliaan Nabi Ibrahim as. Tentu masih banyak lagi kemuliaan beliau yang belum mampu kita sampaikan. Semoga yang sedikit ini bisa menambah pengetahuan dan kecintaan kita kepada Bapak Para Nabi ini.
No comments:
Post a Comment