Dalam hadits, Nabi sahallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
ﺍﻗْﺮَﺀُﻭﺍ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ، ﻓَﺈِﻧَّﻜُﻢْ ﺗُﺆْﺟَﺮُﻭﻥَ ﻋﻠﻴﻪ ﺃَﻣَﺎ ﺇِﻧِّﻰ ﻻَ ﺃَﻗُﻮﻝُ } ﺃﻟﻢ {
ﺣَﺮْﻑٌ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﺃَﻟِﻒٌ ﻋﺸﺮ ﻭَﻟَﺎﻡٌ ﻋﺸﺮ ﻭَﻣِﻴﻢٌ ﻋﺸﺮ ﻓﺘﻠﻚ ﺛَﻼﺛُﻮﻥَ .
) ﺻﺤﻴﺢ ( ﺍﻧﻈﺮ ﺣﺪﻳﺚ ﺭﻗﻢ : 1164 ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ .
Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya kamu sekalian diberi pahala atasnya, adapun aku tidak mengatakan “alif laam miim” itu satu huruf, tetapi alif itu sepuluh, lam itu sepuluh, dan mim itu sepuluh, maka itu 30. (hadits dari
Ibnu Mas’ud, Shahih nomor 1164 dalam Shahih al-Jami’).
Hadits diatas membuktikan, meski seseorang tidak faham makna pembacaan al-qur'an, tetap akan mendapat mamfaat, karena ayat Alif-Lam-Mim memang tidak ada yang tau tafsirnya Al-Qur’an adalah sebagaimana ditunjukkan dalam penelitian yang dilakukan Dr. Ahmad al
Qadhi, direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research yang
berpusat di Amerika Serikat sekaligus konsultan ahli sebuah klinik di Panama City,
Florida.
Dalam konfrensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, di Sant Louis, wilayah Missuori AS, Dr Ahmad Al-Qadhi pernah melakukan presentasi
tentang hasil penelitiannya (penelitian awal) dengan tema: pengaruh Al-Qur’an pada manusia dalam perspektif fisiologi dan
psikologi.
Penelitian tersebut dilakukan dengan tujuan:
untuk menentukan kemungkinan adanya
pengaruh Al-qur’an pada fungsi organ tubuh manusia, sekaligus mengukur intensitas
pengaruhnya jika memang ada.
Tujuan kedua adalah efek relaksasi atau penurunan yang ditimbulkan oleh bacaan Al-
qur’an pada ketegangan saraf refleksi beserta perubahan fisiologi yang mengirinya.
Penelitian ini melibatkan 5 responden non-muslim: 3 laki-laki dan 2 perempuan, usia
mereka berkisar 18 tahun sampai 40 tahun.
Para responden tersebut tidak mengerti bahasa arab, apalagi untuk membaca ayat suci
Al-quran.
Penelitian ini menggunakan: mesin pengukur yang berbasis komputer, Model MEDAQ 2002 (Medical Data Quotien) yang dilengkapi dengan Sofware, Komputer jenis Apple 2A dan sistem ditektor elektronik . Alat super canggih
ini ditemukan dan dikembangkan oleh Pusat
kedokteran Universitas Boston dan perusahaan
Davicom di Boston Amerika Serikat.
Sebelum penelitian dimulai, setiap responden dipasang empat jarum elektrikal pada masing anggota tubuh , kemudian dikoneksitaskanke
mesin pengukur yang berbasis komputer. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi gelombang
elektromagnetikdan mengukur reaksi urat saraf reflektif pada masing organ tubuh responden .
Seperti diketahui: bahwa tubuh manusia diliputi medan elektronmagnetik, berupa bias
cahaya yang tidak terlihat. Medan cahaya ini sekarang dapat dipotret secara elektrik dengan Kirlian photography.
Dalam penelitian dilakukan 210 kali eksperimen kepada lima responden. Para responden (dalam keadaan santai dan mata tertutup) diminta mendengarkan Al-quran sebanyak 85 kali eksperimen, bacaan teks
berbahasa Arab sebanyak 85 kali eksperimen, dan pada 40 kali eksperimen berikutnya tidak mendengarkan bacaan apapun.
Dalam mendengarkan bacaan Al-quran dan bacaan teks berbahasa arab responden
dilantunkan dengan kesamaan instrumen dari aspek lafal, tatanan pengucapan dan melodi, sehingga responden tidak bisa membedakan
keduanya, karena memang responden tidak bisa berbahasa arab.
Hasil eksperimen menunjukkan, bacaan Al-
Qur’an menimbulkan efek relaksasi hingga 65%, sedangkan bacaan berbahasa Arab non Al-Qur’an hanya mencapai 33%. Hasil ini juga
menunjukkan, Al-Qur’an memiliki pengaruh positif yang cukup signifikan dalam
menurunkan ketegangan (stres) pada pengukuran kualitatif maupun kuantitatif.
Adapun pengaruh yang terjadi berupa: Adanya perubahan-perubahan arus listrik di otot,
perubahan daya tangkap kulit terhadap konduksi listrik, perubahan pada sirkulasi
darah, perubahan detak jantung, dan kadar darah pada kulit.
Perubahan tersebut menunjukan adanya
relaksasi atau penurunan ketegangan urat saraf reflektif yang mengakibatkan terjadinya pelonggaran pembuluh nadi dan penambahan kadar darah dalam kulit, diiringi dengan
peningkatan suhu kulit dan penurunan frekuensi detak jantung.Sudah dapat dipahami
bahwa stres berpotensi menurunkan imunitas
( daya kekebalan) tubuh.
Meningkatnya stres akan menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh nadi (arteriosclerosis), sehingga kadar darah yang
mengalir dipembulu nadi kulit pun akan turun, begitu juga tingkat suhu kulit, sementara detak jantung akan semakin cepat.Dengan adanya
hasil eksperimen komperatif tersebut, kesimpulan awal dapat diperoleh: bahwa
mendengarkan ayat suci Al-quran mempunyai dampak positif yang signifikan terhadap perubahan fisiologi dan psikologi manusia.
Dengan demikian kemajuan ilmu telah mengungkapkan: bahwa Al-quran diturunkan
memiliki kebermanfaatan untuk kepentingan manusia, walaupun hanya sekedar
mendegarkannya.Kemajuan tehnologi telah mendeteksi secara akurat bahwa mendegarkan ayat-ayat Al-quran dapat merelaksasi saraf
reflektif, memfungsikan organ tubuh, serta memberikan aura positif pada tubuh manusia.
Terbayang oleh pikiran kita apabila seorang muslim gemar membaca, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Al-quran, maka sangat
dimungkinkan akan terpancar aura positif pada tubuhnya dan memberikan bias pada alam sekitarnya. Oleh karena itu wajarlah apabila
kita dapati bahwa orang-orang yang saleh memiliki wajah yang bersinar dan teduh,
karena didalam tubuhnya telah tersusun medan elektromagnetiksesuai fungsinya, serta diiringi terpancarnya aura positif: ketenangan, kesejukan dan kedamaian.
No comments:
Post a Comment